Minggu, 14 September 2014

Jenis Musik di Indonesia bag. 4 (Lagu Seriosa)

   Pengertian Seriosa 
Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia,Edisi ketiga (2001). Menyebutkan bahwa : "Seriosa adalah jenis irama lagu yang dianggap serius karena membutuhkan teknik suara yang lebih tinggi, dibedakan dari irama keroncong, atau irama hiburan." Kemungkinan kata seriosa direka atau diambil dari kata seria, yaitu bentuk musik teateral yang disebut opera seria dan mengacu pada representasi tema-tema heroik, baik dari sumber historis maupun mitologis,atau oleh orang awam disebut "opera tragik",kosokbali atau kebalikan dengan "opera komik" yang disebut opera buffa. Atau barangkali dari kata Seria (Bahasa Italia) Seria berarti serius itulah turun kata seriosa dalam bahasa Indonesia. Dalam pengertian Indonesia,Seriosa adalah salah satu dari tiga genus musik "Moderen" Indonesia yang setiap tahunnya sejak 1951 dilombakan dalam kegiatan apa yang disebut Bintang Radio.Kedua genus lainnya dalam lomba yaitu hiburan dan keroncong.Ketigannya, yaitu seriosa,hiburan, keroncong adalah bagian dari musik barat belaka. Jelas, seriosa merupakan ladang musik vokal.Jadi, bukan musik instrumental. Dalam acuan di atas,Seriosa adalah widya tentang pelaksanaan interpretatif seorang vokalis atas seni suara, seni yang dilaksanakan oleh mulutnya atas kumpulan kata-kata dalam sebuah lagu. Setelah itu, pertimbangan soal bagus tidaknya atau indah tidaknnya atas pelaksanaan interprestasi tersebut, ditakar menurut kaidah-kaidah artistik dengan standar tertentu, meliputi isyarat-isyarat estetik.


Yang dimaksud dengan musik seriosa itu sesungguhnya tak lain adalah bagian dari suatu seni olah suara (menyanyi) dengan teknik tertentu, diiringi piano atau aransemen orkes, dalam membawakan lagu-lagu pendek dalam bentuk lied form yang bermatra tiga frase sederhana: awal, sisipan, dan ulangan.

Dilihat dari bentuk penulisan dan pembawaannya pun sesungguhnya masih terlalu sederhana untuk dibilang seni serios(a). Istilah musik seriosa yang kedengaran agak keitalia-italiaan itu sebenarnya berasal dari pemilahan khazanah musik di Amerika dan Eropa di awal perkembangan industri musik sesudah Perang Dunia II.

Orang Amerika, karena peraturan pajak, Undang-Undang Perburuhan, dan sebagainya, memilah musik dengan sebutan serious music dan 

entertainment
 
music. Orang Jerman bilang (U)ntherhaltung musik dan (E)rnst musik. Artinya, musik hiburan dan musik serius (sungguh-sungguh dan penting).

Tapi, di sana istilah ini dikenakan bukan hanya untuk membedakan jenis vokal, melainkan dipakai untuk membedakan semua jenis komposisi musik. Istilah yang cepat tidak up to date ini diimpor ke Indonesia oleh Amir Pasaribu untuk memberi ciri salah satu kategori Bintang Radio yang dilombakan pertama kali pada 1952.

Ciri Musik Seriosa :
a. Banyak menggunakan nada-nada sisipan
b. Banyak menggunakan perubahan tempo dan dinamik
c. Dinyanyikan dengan serius dan perasaan yang mendalam
d. Terkadang ada pergantian nada dasar (modulasi).


Contoh lagu seriosa indonesia tempo dulu :
Seuntai Manikam (Djohari)
Keluhan Kuncup Melati (Ibu Sud)
Cempaka Kuning (Syafei Embut)
Taufan (C. Simandjuntak)
Fajar Harapan (Ismail Marzuki)
Karam (Iskandar)
Kasih di Ambang Pintu (Iskandar)
Bukit Kemenangan (R. Djuhari)
Bintang Sejuta (Ismail Marzuki)
Senja Semerah Bara (F.A. Warsono)
Mekar Melati (C. Simandjuntak).
Kisah Angin Malam (Saiful Bahri)
Puisi Rumah Bambu (FX Sutopo)
Wanita (Ismail Marzuki)
Kisah Mawar di Malam Hari (Iskandar)
Embun (GWR Sinsu)
Di Sela-Sela Rumput Hijau (Maladi)
Citra (C. Simandjuntak)
Dewi Anggraeni (FX Sutopo)
Kembang dan Kumbang (Sancaya HR)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar