Minggu, 14 September 2014

Jenis Musik di Indonesia bag1 (Musik Daerah)

   Musik Daerah
Lagu daerah atau musik daerah atau lagu kedaerahan, adalah lagu atau musik yang berasal dari suatu daerah tertentu dan dikenal secara turun temurun serta menjadi populer dinyanyikan baik oleh rakyat daerah tersebut maupun rakyat lainnya. Pada umumnya pencipta lagu daerah ini tidak diketahui lagi alias noname.
Tanah air Indonesia kaya sekali dengan lagu-lagu daerah. Hampir setiap daerah memiliki daerah memiliki lagunya sendiri-sendiri yang berisi gambaran kehidupan masyarakat setempat secara umum. Lagu-lagu daerah biasanya dinyanyikan pada kesempatan upacara adat dan perhelatan lainnya. Walaupun ada lagu-lagu khusus yang aturannya tetap dan bersifat magis untuk ritual adat dan keagamaan, kebanyakan lagu-lagu daerah dipakai sebagai sarana hiburan masyarakat dan dekat dengan rakyat jelata. Akibatnya, lagu-lagu daerah seringkali disebut lagu rakyat. Lagu daerah memiliki ciri serta karakter tersendiri. Bahasa dan gaya yang dipergunakan sesuai dengan bahasa dan gaya daerah setempat. Bentuk dan pola serta susunan melodinya masih sederhana sehingga mudah untuk dikuasai masyarakat daerah setempat.
Lagu kedaerahan mirip dengan lagu kebangsaan, namun statusnya hanya bersifat kedaerahan saja. Lagu kedaerahan biasanya memiliki lirik sesuai dengan bahasa daerahnya masing-masing seperti tondok kadadingku dari Jawa Barat dan Rasa Sayange dari Maluku.
Lagu daerah atau musik daerah ini biasanya muncul dan dinyanyikan atau dimainkan pada tradisi-tradisi tertentu pada masing-masing daerah, misal pada saat menina-bobok-kan anak, permainan anak-anak, hiburan rakyat, pesta rakyat, perjuangan rakyat, dan lain sebagainya.
Lagu kedaerahan biasanya merujuk kepada sebuah lagu yang mempunyai irama khusus bagi sebuah daerah. Terdapat lagu-lagu kedaerahan yang telah menjadi popular diseluruh negara hasil penyiaran oleh radio dan televisi.
Beberapa ciri khas lagu daerah, antara lain sebagai berikut:
1. Sederhana
Lagu biasannyaa bersifat sederhana baik dari melodi, tema, maupun syairnya. Tangga nada yang digunkan pentatonis. Tangga nada pentatonis adalah tangga nada yang terdiri dari 5 nada berjenjang. Tangga nada pentatonis sebenarnya tidak mungkin dituliskan dalam notasi yang umum, namaun apabila diterapkan maka kira-kira mendekati jajaran  nada yang dipergunakan.untuk mempelajari lagu daerah tidak dibutuhkan pengetahuan musik yang cukup mendalam seperti membaca dan menulis not balok.
2. Menceritakan tentang keadaan lingkungan ataupun budaya masyarakat setempat yang sangat dipengaruhi oleh adat istiadat setempat.
3. Turun Temurun.  Lagu daerah bersifat tradisional, pada awalnya lagu daerah disampaikan secara turun temurun dan spontan, misalnya saat bermain atau saat orang tua memberi nasihat kepada anaknya.
4. Mengandung nilai-nilai kehidupan, unsur-unsur kebersamaan sosial, serta keserasian dengan lingkungan hidup sekitar.
5. Kedaerahan.  Lagu daerah sifatnya kedaerahan. Hal ini dapat diliahat dari syairnya. Syair lagu daerah menngunakan syair dan dialek daerah yang bersifat lokal. Sulit dinyanyikan oleh seseorang yang berasal dari daerah lain karena kurangnya penguasaan dialek/bahasa setempat sehingga penghayatannya kurang maksimal.
6. Mengandung nilai-nilai kehidupan yang unik dan khas.
7. Jarang Diketahui Penciptanya.  Karena lagu daerah memiliki karakter turun temurun maka siapa penciptanya jarang diketahui disamping itu juga lagu-lagu ini tidak tertulis. Karena tujuan awalnya lagu in bukan semata-mata untuk komersial. Akan tetapi lagu ini dinyanyikan pada saat musim panen sebagai ungkapan rasa bahagia, bermain pada waktu senggang atau meninabobokkan anak.
  1. Menggambarkan keadaan suatu daerah setempat.
  2. Memuat pesan untuk masyarakat suatu daerah.
  3. Mengandung suatu makna yang diketahui penciptanya.
  4. Mengandung unsur kerakyatan dan kebersamaan.
   Contoh Lagu Daerah
1. Ampar-Ampar Pisang 

Lagu ini berasal dari Provinsi Kalimantan Selatan / Kalsel dengan penciptanya bernama Hamiedan AC.
Isi dari lagu ampar-ampar pisang menceritakan tentang pisang yang diampar dan dikerubuti binatang kecil kecil bisa terbang yang senang dgn aroma pisang. Binatang ini dikenal masyarakat kalimantan dengan nama bari bari. Pada akhir lagu di ceritakan tentang binatang yang ditakuti anak kecil zaman dulu (lihat kata "dikitip bidawang" yang artinya digigit biawak. Konon, kata dikitip bidawang itu digunakan untuk menakuti anak anak yang suka mencuri pisang/kue rimpi yang masih dalam proses penjemuran.
2. Anak Kambing Saya

Lagu daerah ini berasal dari Nusa Tenggara Timur yang sejenis lagu yang saling sahut menyahut yang pertamanya bertanya dan ada yang menjawabnya kemudian. Lagu daerah ini dimodifikasi menjadi sedikit modern untuk mempertahankan ke-eksistensiannya di mata anak-anak. Sebenarnya banyak banget lagu daerah dari NTT yang begitu populer seperti Potong Bebek Angsa atau lainnya, tetapi tidak saya cantumkan.
3.  Cublak-cublak Suweng

Lagu daerah yang berasal dari Jawa Timur ini sebagai pengiring salah satu permainan tradisional yang pemainnya itu harus telungkup dan menempelkan jari di atas punggungnya. Orang yang telungkup tersebut harus menebak jari apa yang terdapat di punggungnya.

4. Injit-Injit Semut 

Lagu daerah ini juga sebagai iringan permainan yang berasal dari Jambi. Permainannya sederhana, cukup salingmencubit punggung tangan teman, jika sakit naik ke atas balik menyubit. Begitu seterusnya. Tetapi siapa yang paling tahan dia yang menjadi pemenang.
5. Naik-Naik Ke Puncak Gunung

Lagu daerah yang berasal dari Maluku ini bercerita tentang perjalanan ke gunung, walaupun terdapat sambungannya setelah itu, tetapi tidak begitu populer.
6. Gundul Pacul
Tembang yang berasal dari Jawa Tengah ini konon diciptakan tahun 1400-an oleh Sunan Kalijaga dan teman-temannya yang masih remaja dan mempunyai arti filosofis yang dalam dan mulia. Gundul pacul artinya bahwa seorang pemimpin sesungguhnya bukan orang yang diberi mahkota tetapi dia adalah pembawa pacul utk mencangkul, mengupayakan kesejahteraan bagi rakyatnya.

7. Si Patokaan. 
Syair ini merupakan syair kuno yang sering disampaikan seorang ibu dari daerah Minahasa kepada anak laki-lakinya yang sudah baligh tatkala seorang anak itu telah diwajibkan mencari nafkah sendiri. Syair ini menunjukkan rasa kasih sayang seorang ibu kepada anaknya yang sebenarnya para ibu tak tega ditinggal anaknya. Lagu daerah yang berasal dari Minahasa, Sulawesi Utara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar