Rabu, 17 September 2014

Simfoni No 9 (Beethoven)


Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Simfoni No. 9 dalam tangga nada D minor adalah simfoni terakhir Ludwig van Beethoven, yang selesai digubah pada tahun 1824.
Simfoni sepanjang 75 menit ini berisi bagian dari ode "An die Freude" (bahasa InggrisOde to Joy) karya Friedrich Schiller, sebagai teks yang dinyanyikan para solis dan paduan suara pada gerakan terakhir. Karya ini merupakan contoh pertama dari seorang komponis besar yang menggunakan suara manusia pada tingkat yang sama dengan instrumen-instrumen dalam sebuah simfoni.
Simfoni ini mungkin merupakan karya musik klasik yang paling terkenal, dan dianggap sebagai salah satu mahakarya Beethoven yang terhebat, digubah ketika dia tuli sepenuhnya. Simfoni ini memainkan peranan kebudayaan yang penting dalam lingkungan modern. Sebuah versi yang telah diadaptasi digunakan sebagai lagu kebangsaan Uni Eropa. Para pelajar dalam demonstrasi Tiananmen pada tahun 1989 menyiarkan simfoni ini melalui pengeras suara sebagai pernyataan melawan tirani. Sebuah pertunjukan yang terkenal yang dilakukan oleh Leonard Bernstein pada 25 Desember 1989 merayakan jatuhnya Tembok Berlin. Kata Freude ("kegembiraan") digantikan dengan kata Freiheit ("kebebasan") dalam versi tersebut.

Gerakan

Simfoni ini terdiri dari empat gerakan, yang masing-masing adalah:
  1. Allegro ma non troppo, un poco maestoso
  2. Molto vivace
  3. Adagio molto e cantabile
  4. Presto/resitatif - Allegro ma non troppo/resitatif - Vivace/resitatif - Adagio cantabile/resitatif - Allegro assai/resitatif - Presto/recitative: "O Freunde" - Allegro assai: "Freude, schöner Götterfunken" - Alla marcia - Allegro assai vivace: "Froh, wie seine Sonnen" - Andante maestoso: "Seid umschlungen, Millionen!" - Adagio ma non troppo, ma divoto: "Ihr, stürzt nieder" - Allegro energico, sempre ben marcato: "Freude, schöner Götterfunken" / "Seid umschlungen, Millionen!" - Allegro ma non tanto: "Freude, Tochter ausElysium!" - Prestissimo: "Seid umschlungen, Millionen!"

Teks gerakan keempat

Kata-kata yang ditulis Beethoven, bukan Schiller, ditunjukkan dalam bentuk miring.

Versi asli bahasa Jerman
O Freunde, nicht diese Töne!
Sondern laßt uns angenehmere
anstimmen und freudenvollere.
Freude!
Freude, schöner Götterfunken
Tochter aus Elysium,
Wir betreten feuertrunken,
Himmlische, dein Heiligtum!
Deine Zauber binden wieder
Was die Mode streng geteilt;
Alle Menschen werden Brüder,
(teks asli Schiller:
Was der Mode Schwert geteilt;
Bettler werden Fürstenbrüder,)
Wo dein sanfter Flügel weilt.
Wem der große Wurf gelungen,
Eines Freundes Freund zu sein;
Wer ein holdes Weib errungen,
Mische seinen Jubel ein!
Ja, wer auch nur eine Seele
Sein nennt auf dem Erdenrund!
Und wer's nie gekonnt, der stehle
Weinend sich aus diesem Bund!
Freude trinken alle Wesen
An den Brüsten der Natur;
Alle Guten, alle Bösen
Folgen ihrer Rosenspur.
Küsse gab sie uns und Reben,
Einen Freund, geprüft im Tod;
Wollust ward dem Wurm gegeben,
und der Cherub steht vor Gott.
Froh, wie seine Sonnen fliegen
Durch des Himmels prächt'gen Plan,
Laufet, Brüder, eure Bahn,
Freudig, wie ein Held zum Siegen.
Seid umschlungen, Millionen!
Diesen Kuß der ganzen Welt!
Brüder, über'm Sternenzelt
Muß ein lieber Vater wohnen.
Ihr stürzt nieder, Millionen?
Ahnest du den Schöpfer, Welt?
Such' ihn über'm Sternenzelt!
Über Sternen muß er wohnen.
Bagian terakhir mengulang kata-kata:
Freude, schöner Götterfunken
Tochter aus Elysium/
Seid umschlungen, Millionen!
Diesen Kuß der ganzen Welt!

Terjemahan bahasa Indonesia
Oh teman-teman, bukan nada-nada seperti ini!
Melainkan, marilah kita menaikkan suara bersama
(Dengan nada) yang lebih baik dan penuh suka cita.
Suka cita!
Suka cita, kemilau indah para dewa,
Putri Elysium,
Dengan berapi-api kami memasuki,
Wahai dewi, tempat sucimu.
Kegaibanmu menyatukan kembali
Apa yang telah dipisahkan oleh kebiasaan yang kaku;
Semua manusia menjadi saudara
(teks asli Schiller:
Apa yang telah dipisahkan oleh pedang kebiasaan;
Para pengemis menjadi saudara pangeran)
Di tempat sayap lembutmu terkembang.
Barangsiapa telah dilimpahi keberuntungan,
Hendaklah ia menjadi teman dari teman;
Barangsiapa telah mendapatkan istri yang setia,
Gabungkanlah itu dalam sorak sorai kita!
Sungguh, walaupun seseorang hanya memiliki satu nyawa,
Miliknyalah sendiri itu di seluruh dunia!
Dan biarkan dia yang tidak tahu akan hal ini pergi
Dengan meratap dari kumpulan ini.
Semua makhluk mereguk kesukacitaan
Dari buah dada Sang Alam;
Semua yang baik, semua yang buruk
Mengikuti jejaknya yang bertabur mawar.
Ciuman dia berikan kepada kita, dan minuman anggur,
(dan) Seorang sahabat, yang setia sampai mati;
Kenikmatan diberikan kepada cacing,
Dan sang malaikat berdiri di hadapan Tuhan.
Penuh suka cita, tatkala matahari-Nya bergegas
Melewati kejayaan surga,
Cepatlah, saudara-saudaraku, pada jalanmu,
penuh kegembiraan laksana seorang ksatria menuju kemenangan.
Saling berpelukanlah, wahai jutaan manusia!
Dengan ciuman ini untuk seluruh dunia!
Saudara-saudara, di atas bintang-bintang
pastilah tinggal Bapa Pengasih.
Apakah kalian berlutut di hadapan-Nya, wahai jutaan manusia?
Apakah engkau merasakan kehadiran Sang Pencipta, wahai Dunia?
Carilah Dia di atas bintang-bintang!
Di atas bintang-bintang pastilah Dia tinggal.
Bagian terakhir mengulang kata-kata:
Suka cita, kemilau indah para dewa,
Putri Elysium,
Saling berpelukanlah, wahai jutaan manusia!
Dengan ciuman ini untuk seluruh dunia!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar